Sabtu, 07 Januari 2012

Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Kemiskinan


1.    ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan terdiri dari 2 kata yaitu “Ilmu” dan “Pengetahuan” yang masing-masing mempunyai identitas sendiri-sendiri. Ada beberapa Ilmuan yang berpendapat bahwa , ilmu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
Dari pandangan tentang pengetahuan dapat diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.

Beberapa teori kebenaran pengetahuan untuk membuktikan pengetahuan itu benar :
a.    Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
b.    Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu
c.    Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu.
Tiga komponen penyangga tubuh ilmu pengetahuan yaitu ;
a.    Epistemologis
Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan
b.    Ontologis
Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
c.    Aksiologis
Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan. 


2.   TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya.
Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut :
a.    Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
b.    Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
c.    Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.

          Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
b.    Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
c.    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
d.   Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
e.    Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
f.    Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
g.    otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

3.    KEMISKINAN
Kemiskinan merupakan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Penduduk yang dikatakan dibawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, rumah, dan lain-lain.
Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
a.    Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
b.    Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
c.    Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Tiga unsur kemiskinan menurut orang lapangan (umum) :
a.    Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
b.    Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
c.    Kemiskinan  buatan. Yang  relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural.


0 komentar:

Posting Komentar